Beasiswa DAAD: Pengalaman Sasi Widuri mengikuti Hochschulsommerkurs (HSK) di Jerman

MÜNCHEN (29/07/2022) - Sasi Widuri merupakan mahasiswa departemen Pendidikan Bahasa Jerman yang mendapatkan beasiswa Hochschulsommerkurs di Internationale SDI München dalam kurun waktu 1 bulan. Selama disana, Sasi mendapatkan kesempatan untuk belajar bahasa Jerman secara langsung melalui kursus intensif bersama native speaker. Universitas SDI München yang menjadi tempat kursus musim panas ini mengkhususkan diri pada bidang komunikasi antarbudaya dan menawarkan program gelar sarjana dan magister. Selain itu, Universitas ini juga terkenal akan lulusan Dolmetscher (penerjemah lisan) yang berkualitas dan memiliki prospek kerja yang baik.

Didanai oleh DAAD, kegiatan Hochschulsommerkurs ini diselenggarakan oleh Hochschule SDI München melalui beberapa tahap seleksi. Pertama, calon peserta harus mengikuti tes OnSet dengan hasil minimal B1. Kemudian, mereka harus menyiapkan surat lamaran beasiswa, CV, surat motivasi, ijazah SMA, dan sertifikat partisipasi dan kejuaraan. Setelah itu, kirimkan file ke website yang telah ditetapkan dan tunggu pengumuman. Calon penerima beasiswa tidak hanya harus mempersiapkan usaha tersebut, tetapi mereka juga harus berdoa dan belajar dengan sungguh-sungguh. Itu mungkin menjadi contoh yang baik bagi orang lain yang ingin mengambil bagian dalam kegiatan yang sama pada kesempatan berikutnya.

Sasi tiba di Frankfurt pada tanggal 30 Juni 2022. Bertepatan dengan berlangsungnya program ini terdapat tiket promo musim panas seharga 9 €. Tiket tersebut sangat membantu bagi warga asli jerman dan pendatang karena harganya yang sangat murah serta dapat berlaku selama satu bulan untuk transportasi umum seperti S-bahn, U-bahn, tram, bus dan kereta regional. Setibanya di München, Sasi kemudian tinggal di dormitory (asrama). Kamar yang Sasi tempati berisikan delapan orang; dua orang berasal dari Indonesia, tiga orang dari Kazakhstan, dan satu orang dari tiap negara yaitu Mongolia, Tunisia, dan Filipina.

Selama disana, Sasi sempat menghadapi masalah dengan penyesuaian makanan karena harus memilih makanan yang halal setiap kali mereka ingin makan karena fakta bahwa banyak orang Jerman yang tidak beragama Islam memasok makanan yang tidak halal. Oleh karena itu, untuk menghindari hal ini, Sasi selalu bertanya dan membaca informasi tentang bahan makanan yang tercantum di kemasan makanan tersebut.

Meskipun sempat mengalami kesulitan, pengalaman yang didapatkan oleh Sasi sangat berharga karena kursus yang diikutinya tidak hanya berlangsung di dalam kelas saja, tetapi terdapat Exkursion mengelilingi kota Munich. Hal ini sangat menyenangkan karena dapat belajar kebudayaan secara langsung. Pengalaman dapat berinteraksi secara langsung, belajar hal baru dan mengasah kemampuan bahasa Jerman dengan seluruh masyarakat, peserta kursus lain, dan para dosen di Hochschule SDI München menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Sasi.(Astri)